Bola.com, Jakarta - Darts National Competition Series 05 telah menyelesaikan babak final yang berlangsung meriah di Gajah Mada Plaza, Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2024).
Benny Tandean keluar sebagai pemenang, menutup kompetisi regular series terakhir dengan torehan gelar juara keduanya, sebelumnya juara pada series 03.
Baca Juga
Hasil Drawing Fase Grup Darts National Competition Series 05: Potensi Persaingan Seru dan Sengit Incar Rematch Lawan Putra Fajar Utama, Benny Tandean Bidik Juara di Darts National Competition Series 05Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan posisinya untuk menuju final series pada November mendatang.
Darts National Competition Series 05 berlangsung selama dua hari ini, terlebih pada hari kedua semakin seru ketika hanya tersisa delapan pemain yang berkompetisi, termasuk nama-nama unggulan seperti Benny Tandean, Putra Fajar Utama, dan Sunny King’s Handoko.
Format pertandingan masih sama, menggunakan Round Robin to Knock Out dengan aturan "501 Best of Three" untuk kualifikasi hingga perempat final, dan "501 Best of Five" di babak semifinal, perebutan juara ketiga, serta grand final.
Darts National Competition juga satu-satunya kejuaraan profesional darts tingkat nasional di Indonesia, dengan tujuan mengembangkan olahraga dart di Tanah Air.
Kompetisi ini menjadi media bagi para atlet profesional untuk mengasah kemampuan mereka dan bersaing dalam liga nasional.
“Darts di Indonesia masih dalam tahap perkembangan, dan turnamen ini adalah langkah penting untuk membangun ekosistem bagi para pemain profesional,” ujar Reza El Resie, Projek Manajer darts national Indonesia.
"Kami harap darts national competition ini bisa semakin konsisten, semakin masive, dan diterima oleh masyarakat dan menjadi sarana pengembangan bagi atlet-atlet profesional darts Indonesia untuk berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional". Tutupnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2 dari 4 halamanMunculnya Kuda HitamDiki Oktafianus, kuda hitam di kompetisi Darts National Competition Series 05. (Bola.com/Muhamad Luthfi Ma'ruf)Sementara di sisi lain, Diki Oktafianus yang tak diunggulkan, berhasil mengejutkan penonton dengan melaju ke final meski harus puas di posisi runner-up.
"Saya merasa cukup terbebani di final ini, banyak melakukan kesalahan karena tingkat ketegangan yang tinggi," kata pemain yang berasal dari Team Darts Bank Indonesia.
Diki memulai perjalanan di Grup B. Ia berhadapan dengan para pemain tangguh seperti Benny Tendean, Suwendi, Andersen Tjoeng, Rocky Stefanus Kumonong, dan Yovi Hadian.
Dengan heroik, Diki berhasil mengatasi setiap lawan dan untuk pertama kalinya lolos fase kualifikasi sejak mulai ikut DNC dari series 03.
"Saya sangat senang ya bisa lolos sampai tahap ini, apalagi ini perdana bisa lolos kualifikasi. Lawan-lawan yang lolos fase ini jago-jago semua jadi ada rasa tegang sebelum mulai. Main lepas saja sampai akhirnya enggak menyangka bisa sampai ke final," tutur Diki, runner-up Darts National Competition Series 05.
Pada semifinal, Diki bertemu Sunny King’s Handoko, salah satu unggulan pada turnamen ini. Pertandingan berjalan sengit, kedua pemain saling kejar-kejaran kemenangan di setiap game hingga pada akhirnya skor akhir 3-2 milik Diki Oktafianus.
Sementara di luar ekspektasi, Diki Oktafianus melenggang ke final menantang Benny Tendean yang menunggu di final. Namun, Diki harus mengakui ketangguhan juara series 03 dengan skor 0-3. Untuk juara ketiga dipegang Sunny kings Handoko setelah mengalahkan Rudy S Rustandi di perebutkan tempat ketiga.
"Mungkin di final udah anti klimat sekali ya dari penampilan saya hari ini, mungkin merasa lelah juga dari siang tadi pertandingan sampai sore ini, tapi tetap bersyukur ini pengalaman perdana saya di final untuk pertama kalinya," ucap Diki Oktafianus, membagikan perasaan.
3 dari 4 halamanKecewaMeski pertandingan berjalan seru, beberapa atlet merasa terganggu oleh acara jejepangan yang berlangsung bersamaan di Gajah Mada Plaza. Musik dan keramaian dari acara lain menyebabkan banyak pemain merasa kesulitan untuk fokus.
“Saat bermain darts, konsentrasi itu sangat penting. Dengan adanya gangguan suara, kami jadi harus lebih beradaptasi,” ungkap Diki Oktafianus, salah satu finalis.
Sunny Kings Handoko, yang meraih posisi ketiga juga menyampaikan keluhan serupa terkait kegaduhan yang menggangu sepanjang jalannya acara.
“Cukup terganggu dengan adanya suara apalagi yang tiba-tiba keras 'Deerrr', itu buat fokus saya tiba-tiba buyar,” ujarnya.
Para atlet berharap agar penyelenggaraan acara berikutnya bisa diadakan di tempat yang lebih tenang, sehingga konsentrasi mereka tidak terganggu dan lebih fokus selama pertandingan berlangsung.
Reza El Resie, Projek Manajer Darts National Indonesia, juga kaget dan sangat kecewa dengan adanya event jejepangan yang cukup menganggu turnamen.
Menurut penuturannya, pihak Gajah Mada Plaza memberi tahu event tersebut baru ada pada pukul delapan malam. Namun, kenyataannya sudah ada pada siang hari, tepat DNC 05 hari kedua mulai.
4 dari 4 halamanMasyarakat Bisa Ikut MainMasyarakat umum pun bisa menjajal Darts National Competition Series 05. (Bola.com/Muhamad Luthfi Ma'ruf)Selain pertandingan antar atlet profesional, Darts National Competition Series 05 juga membuka kesempatan bagi pengunjung umum untuk mencoba permainan darts.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari pengunjung mall, banyak yang mampir untuk ikut mencoba merasakan permainan darts.
Salah satu pengunjung, Samuel, pelajar SMA yang sedang berlibur bersama keluarganya di Gajah Mada Plaza, mengaku senang bisa mencoba darts untuk pertama kalinya.
"ini baru pertama, belum pernah sama sekali main. Ternyata Game nya seru juga, cocok buat ngelatih konsentrasi dan bagus gitu ngasah akurasi dan feeling." Tutur Samuel, pengunjung Gajah Mada Plaza.
Melalui rangkaian kompetisi dan pengalaman langsung bagi masyarakat, Darts National Competition berharap olahraga ini dapat dikenal lebih luas, sekaligus membuka peluang bagi bakat-bakat baru di Indonesia untuk muncul pada generasi berikutnya.
Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf